1.
Apa yang perlu diuji
dengan studi kelayakan?
2.
Apa kriterianya?
3.
Bagaimana menetapkan
simpulan?
Beberapa
faktor yang mempengaruhi suatu rencana bisnis :
a. Manfaat
b.
Modal
c.
Waktu
d.
Lokasi
e.
Bahan baku
f.
Kualitas
g.
Konsumen
Faktor-faktor yang perlu diuji dengan
studi kelayakan :
1.
Pasar
(Customer)
Di Negara kita banyak
terdapat bisnis-bisnis tidak halal yang hanya bertujuan untuk memperoleh
keuntungan dan tidak bermanfaat (bisnis tidak baik). Contoh : Togel, Club
malam, diskotik, dll. Dalam hal ini kita hanya membahas bisnis-bisnis yang baik
(mendatangkan manfaat dan keuntungan).
Dari beberapa factor yang perlu
diuji dengan studi kelayakan, hal pertama yang perlu ditentukan adalah
konsumen/Customer/Pasar. Suatu bisnis dikatakan layak dilakukan apabila
memiliki banyak konsumen. Contoh : bertani beras, bisnis telegram pada tahun
60an, warnet di sekitar kampus, dll. Jika suatu usaha tidak memilki konsumen,
maka jelas usaha tersebut akan bangkrut (tidak laku). Semakin banyak customer,
maka akan semakin layak suatu usaha.
Setelah konsumen, bahan baku dan
yang lainnya (modal) bias diusahakan. Contoh : Pengusaha keramik di Kalimantan
memilki banyak bahan baku, akan tetapi tidak memilki pasar, sementara pengusaha
keramik di Jawa tidak memiliki bahan baku tapi memiliki pasar. Maka pengusaha
di Jawa lebih layak untuk membuka usaha keramik. Ketidaktersediaan bahan baku
dapat diatasi dengan mendatangkan bahan baku dari Kalimantan.
Setelah bahan baku dan modal,
selanjutnya adalah prediksi waktu. Dalam memprediksi waktu, kita memperkirakan
apa usahanya dapat berjalan dalam jangka panjang atau merupakan suatu bisnis
musiman. Contoh : Usaha sepatu balet di lingkungan kampus, meskipun bahan baku
tidak bagus/tipis/mudahn rusak, tapi konsumennya banyak, sehingga memberikan
keuntungan yang besar. Kemudian baru dipengaruhi oleh waktu karena termasuk
suatu usaha musiman. Lokasi juga tidak utama untuk diuji, karena sekarang bias
dilakukan usaha tanpa lokasi yakni secara online.
Jadi, Pasar lah factor yang paling
utama, karena semakin besar pasar maka semakin bessar keuntungan. Suatu bisnis
dikatakan layak apabila jumlah konsumennya melebihi jumlah produksi
2. Sesuai Kemampuan (ada
dalam kemampuan)
Kemampuan
orang yang melakukan usaha disebut Human Resources. Apabila seorang wirausaha
kemampuan yang memenuhi dan terampil di suatu bidang, maka dapat dikatakan wirausaha
tersebur memilki Human Resources yang baik. Namun bila dia tidak terampil pada
bidang-bidang tertentu, maka dalam bidang itu dapat dikatakan Human
resourcesnya kurang. Sementara factor lainnya seperti modal, lokasi, waktu dan
bahan baku dipengaruhi oleh Human Resources. Jadi, Suatu bisnis dikatakan layak
dilakukan apabila ada kemampuan memproduksi barang/jasa dengan kualitas yang
diminati.
3. Faktor Eksternal Bisnis (Ada tidaknya
hambatan)
Apabila
kita hendak melakukan usaha, hendaknya pilihlah usaha yang didukung oleh
kebijakan pemerintah. Contoh usaha saat ini yang didukung oleh kebijakan
pemerintah yakni produksi mobil-mobil hemat energy yang memenuhi prinsip GREEN
AND SAVE.
Jadi,
suatu usaha dikatakan layak dilakukan apabila bisnis tersebut didukung oleh
kebijakan-kebijakan pemerintah dan persaingannya tidak terlalu ketat.
KESIMPULAN
Studi
kelayakan suatu bisnis meliputi Pasar, Human Resources dan Faktor eksternal
bisnis. Suatu bisnis dikatakan layak apabila memilki jumlah konsumen yang
melebihi jumlah produksi, ada kemampuan memproduksi barang atau jasa dengan
kualitas yang diminati serta usaha tersebut didukung oleh kebijakan pemerintah.
Sumber : Materi Mata Kuliah Kewirausahaan, 3 Oktober 2012