Translate

Rabu, 23 Januari 2013

Bagaimana Suatu Bisnis Dikatakan Layak?

-->Untuk memulai bisnis atau usaha,perlu dipertimbangkan apakah bisnis atau usaha tersebut layak dijalankan atau tidak. Yang perlu diketahui yaitu:

1.      Apa yang perlu diuji dengan studi kelayakan?
2.      Apa kriterianya?
3.      Bagaimana menetapkan simpulan?

      Beberapa faktor yang mempengaruhi suatu rencana bisnis :
a.       Manfaat
b.      Modal
c.       Waktu
d.      Lokasi
e.       Bahan baku
f.       Kualitas
g.      Konsumen


Faktor-faktor yang perlu diuji dengan studi kelayakan :

1.      Pasar (Customer)
Di Negara kita banyak terdapat bisnis-bisnis tidak halal yang hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan tidak bermanfaat (bisnis tidak baik). Contoh : Togel, Club malam, diskotik, dll. Dalam hal ini kita hanya membahas bisnis-bisnis yang baik (mendatangkan manfaat dan keuntungan).
Dari beberapa factor yang perlu diuji dengan studi kelayakan, hal pertama yang perlu ditentukan adalah konsumen/Customer/Pasar. Suatu bisnis dikatakan layak dilakukan apabila memiliki banyak konsumen. Contoh : bertani beras, bisnis telegram pada tahun 60an, warnet di sekitar kampus, dll. Jika suatu usaha tidak memilki konsumen, maka jelas usaha tersebut akan bangkrut (tidak laku). Semakin banyak customer, maka akan semakin layak suatu usaha.
Setelah konsumen, bahan baku dan yang lainnya (modal) bias diusahakan. Contoh : Pengusaha keramik di Kalimantan memilki banyak bahan baku, akan tetapi tidak memilki pasar, sementara pengusaha keramik di Jawa tidak memiliki bahan baku tapi memiliki pasar. Maka pengusaha di Jawa lebih layak untuk membuka usaha keramik. Ketidaktersediaan bahan baku dapat diatasi dengan mendatangkan bahan baku dari Kalimantan.
Setelah bahan baku dan modal, selanjutnya adalah prediksi waktu. Dalam memprediksi waktu, kita memperkirakan apa usahanya dapat berjalan dalam jangka panjang atau merupakan suatu bisnis musiman. Contoh : Usaha sepatu balet di lingkungan kampus, meskipun bahan baku tidak bagus/tipis/mudahn rusak, tapi konsumennya banyak, sehingga memberikan keuntungan yang besar. Kemudian baru dipengaruhi oleh waktu karena termasuk suatu usaha musiman. Lokasi juga tidak utama untuk diuji, karena sekarang bias dilakukan usaha tanpa lokasi yakni secara online.
Jadi, Pasar lah factor yang paling utama, karena semakin besar pasar maka semakin bessar keuntungan. Suatu bisnis dikatakan layak apabila jumlah konsumennya melebihi jumlah produksi
2.      Sesuai Kemampuan (ada dalam kemampuan)
Kemampuan orang yang melakukan usaha disebut Human Resources. Apabila seorang wirausaha kemampuan yang memenuhi dan terampil di suatu bidang, maka dapat dikatakan wirausaha tersebur memilki Human Resources yang baik. Namun bila dia tidak terampil pada bidang-bidang tertentu, maka dalam bidang itu dapat dikatakan Human resourcesnya kurang. Sementara factor lainnya seperti modal, lokasi, waktu dan bahan baku dipengaruhi oleh Human Resources. Jadi, Suatu bisnis dikatakan layak dilakukan apabila ada kemampuan memproduksi barang/jasa dengan kualitas yang diminati.

3.       Faktor Eksternal Bisnis (Ada tidaknya hambatan)
Apabila kita hendak melakukan usaha, hendaknya pilihlah usaha yang didukung oleh kebijakan pemerintah. Contoh usaha saat ini yang didukung oleh kebijakan pemerintah yakni produksi mobil-mobil hemat energy yang memenuhi prinsip GREEN AND SAVE.
Jadi, suatu usaha dikatakan layak dilakukan apabila bisnis tersebut didukung oleh kebijakan-kebijakan pemerintah dan persaingannya tidak terlalu ketat.

KESIMPULAN
Studi kelayakan suatu bisnis meliputi Pasar, Human Resources dan Faktor eksternal bisnis. Suatu bisnis dikatakan layak apabila memilki jumlah konsumen yang melebihi jumlah produksi, ada kemampuan memproduksi barang atau jasa dengan kualitas yang diminati serta usaha tersebut didukung oleh kebijakan pemerintah.

Sumber : Materi Mata Kuliah Kewirausahaan, 3 Oktober 2012

3 komentar: